Steve Jobs by Walter Isaacson (Biografi)
Halaman 1 dari 1
Steve Jobs by Walter Isaacson (Biografi)
Steve Jobs by Walter Isaacson (biografi)
“Creativity is about connecthing things” : Steve Jobs
Sangat menarik membaca biografi Steve Jobs dari Walter Isaacson. Banyak sisi-sisi kehidupan sang “maestro teknologi” ini. Kupasan Walter terhadap buku ini lebih mendalam mulai dari awal kehidupan Steve Jobs muda sampai “karir keduanya” yang fenomenal di Apple Inc. Sudah cukup banyak buku biografi Steve Jobs ditulis semasa hidupnya baik yang resmi maupun unofficial sebut saja ; iCon Steve Jobs, Inside Steve’s Brain.
Steve mulai mendirikan perusahaannya; Apple Computer di tahun 1976 di garasi rumah orang tuanya. Dan berkat obsesinya akan revolusi dan merubah dunia dengan produk PC Apple nya. Produk Apple II mampu menyedot perhatian pasar, terutama dengan “killer apps” Visi Calc, sebuah perangkat lunak yang menjadikan Apple II alat bisnis untuk mengelola spread sheet. Suatu kemampuan untuk PC yang sangat jarang saat itu.
Apple Computer pun meroket menjadi perusahaan publik (pada masa itu bisnis PC masih dianggap “mainan” yang hanya diminati segelintir hobyist). Steve berperan sebagai juru bicara Apple Computer ke publik. Steve memang kharismatik, cerdas, determinasi kuat walaupun kasar terhadap interaksi dengan pegawai Apple. Dengan usia yang masih muda memang mungkin cukup berat menjadi nakoda Apple Computer. Akhirnya Steve terdepak dari perusahaannya sendiri, ironis.
Sebelum Steve Jobs terdepak dari Apple, dia turut membidani PC Apple yang revolusioner. Yaitu PC Apple yang sudah menggunakan grafis sebagai tampilan antar muka terhadap pengguna, atau bahasa kerenya GUI (Graphic User Interface). Para pengguna dapat berinteraksi dengan komputer dengan menggunakan mouse, kursor, menarik windows serta pengalaman click, drag-drop, copy-paste yang masih kita gunakan sampai sekarang. Teknologi ini Steve dapatkan dari pusat penelitian Xerox PARC, yang kemudian dipoles lagi menjadi sebuah seni teknologi yang sangat berharga. PC Apple Macintosh menjadi PC Apple yang revolusioner karena menggunakan tampilan antar muka dengan grafis. Jauh dari komputer personal jenis lain yang masih digunakan dengan text dan command yang kaku.
Selepas dari Apple, Steve Jobs mendirikan NeXT Computer dan membeli Pixar Inc. Walaupun pada awalnya “berdarah-darah” dan nyaris bangkrut, Pixar menjadi angsa yang bertelur emas. Kesuksesan Toy Story film animasi Pixar mampu menjadikan Steve bersinar kembali. Yang lebih fenomenal lagi NeXT Computer menjadi “jembatan” Steve kembali ke Apple Computer. Setelah dalam keadaan morat-marit nyaris bangkrut Apple membeli sistem operasi OS X milik NeXT.
Jadilah Steve iCEO (interim CEO). Di tangan Steve, Apple yang nyaris karam berbenah mati-matian membalikkan keadaan. Sepeninggal Steve sebelumnya kualitas produk-produk Apple menjadi tidak menarik. Produk pc unik iMac tahun 1998 menjadi produk yang disukai pasar. Kreativitas serta inovasi yang dibawa Steve lebih segar dan dewasa. Begitu juga dengan kepemimpinannya di Apple berbeda dengan waktu dulu. Tapi untuk masalah estetika, desain dan kualitas Steve tetap menjadi sosok yang tanpa kompromi.
Kiprah Steve yang revolusioner adalah iPod dan iTunes. Walaupun bukan mesin pemutar musik .mp3 yang pertama, konsep dan desain yang disajikan Apple cukup revolusioner. Apple membuat “ekosistem” baru dengan PC Mac sebagai pusat orbital dan perangkat lainnya sebagai satelit.
Jadilah pemutar musik iPod, smartphone iPhone, laptop Mac Book, tablet iPad menjadi produk-produk unggul. Apple dan Steve melakukan eksplorasi membangun pangsa pasar baru. Padahal di sisi lain perusahaan-perusahaan sekelas Apple, seperti Dell, HP, IBM masih bersaing ketat dalam pasar pc yang sudah penuh sesak.
Steve Jobs bukan seorang software engineer ataupun computer scientist. Tapi tidak memiliki pendidikan akademis yang tinggi, tidak menghalangi Steve untuk berkiprah dalam industri teknologi tinggi yang biasanya digerakkan orang-orang jenius. Visi serta hasrat yang serius akan produk berkualitas dari Steve, dibarengi energi kreatif dan inovasi yang tidak ada padamnya, menjadi “bahan bakar” Apple untuk tetap menghasilkan produk berkualitas tinggi. Sejak awal mendirikan Apple serta selama karir nya di NeXt, Pixar dan kembali ke Apple, semangat untuk membuat produk-produk terbaik ataupun pengalaman pengguna yang terapik selalu jadi dasar obsesi Steve. Walaupun terkadang tidak selalu menuai keberhasilan, DNA Apple yang selalu memberikan produk yang terbaik menjadikan Apple memiliki positioning sebagai perusahaan teknologi yang cool, sehingga para pengguna produknya merasa kecipratan DNA cool nya Apple.
Sosok Steve Jobs yang sudah wafat memberikan kesan bagi banyak orang, melalui legacy nya berupa produk-produk teknologi digital serta passion nya akan produk yang berkualitas, pengalaman konsumen yang lebih baik.
DOWNLOAD LINK :
INDOWEBSTER
“Creativity is about connecthing things” : Steve Jobs
Sangat menarik membaca biografi Steve Jobs dari Walter Isaacson. Banyak sisi-sisi kehidupan sang “maestro teknologi” ini. Kupasan Walter terhadap buku ini lebih mendalam mulai dari awal kehidupan Steve Jobs muda sampai “karir keduanya” yang fenomenal di Apple Inc. Sudah cukup banyak buku biografi Steve Jobs ditulis semasa hidupnya baik yang resmi maupun unofficial sebut saja ; iCon Steve Jobs, Inside Steve’s Brain.
Steve mulai mendirikan perusahaannya; Apple Computer di tahun 1976 di garasi rumah orang tuanya. Dan berkat obsesinya akan revolusi dan merubah dunia dengan produk PC Apple nya. Produk Apple II mampu menyedot perhatian pasar, terutama dengan “killer apps” Visi Calc, sebuah perangkat lunak yang menjadikan Apple II alat bisnis untuk mengelola spread sheet. Suatu kemampuan untuk PC yang sangat jarang saat itu.
Apple Computer pun meroket menjadi perusahaan publik (pada masa itu bisnis PC masih dianggap “mainan” yang hanya diminati segelintir hobyist). Steve berperan sebagai juru bicara Apple Computer ke publik. Steve memang kharismatik, cerdas, determinasi kuat walaupun kasar terhadap interaksi dengan pegawai Apple. Dengan usia yang masih muda memang mungkin cukup berat menjadi nakoda Apple Computer. Akhirnya Steve terdepak dari perusahaannya sendiri, ironis.
Sebelum Steve Jobs terdepak dari Apple, dia turut membidani PC Apple yang revolusioner. Yaitu PC Apple yang sudah menggunakan grafis sebagai tampilan antar muka terhadap pengguna, atau bahasa kerenya GUI (Graphic User Interface). Para pengguna dapat berinteraksi dengan komputer dengan menggunakan mouse, kursor, menarik windows serta pengalaman click, drag-drop, copy-paste yang masih kita gunakan sampai sekarang. Teknologi ini Steve dapatkan dari pusat penelitian Xerox PARC, yang kemudian dipoles lagi menjadi sebuah seni teknologi yang sangat berharga. PC Apple Macintosh menjadi PC Apple yang revolusioner karena menggunakan tampilan antar muka dengan grafis. Jauh dari komputer personal jenis lain yang masih digunakan dengan text dan command yang kaku.
Selepas dari Apple, Steve Jobs mendirikan NeXT Computer dan membeli Pixar Inc. Walaupun pada awalnya “berdarah-darah” dan nyaris bangkrut, Pixar menjadi angsa yang bertelur emas. Kesuksesan Toy Story film animasi Pixar mampu menjadikan Steve bersinar kembali. Yang lebih fenomenal lagi NeXT Computer menjadi “jembatan” Steve kembali ke Apple Computer. Setelah dalam keadaan morat-marit nyaris bangkrut Apple membeli sistem operasi OS X milik NeXT.
Jadilah Steve iCEO (interim CEO). Di tangan Steve, Apple yang nyaris karam berbenah mati-matian membalikkan keadaan. Sepeninggal Steve sebelumnya kualitas produk-produk Apple menjadi tidak menarik. Produk pc unik iMac tahun 1998 menjadi produk yang disukai pasar. Kreativitas serta inovasi yang dibawa Steve lebih segar dan dewasa. Begitu juga dengan kepemimpinannya di Apple berbeda dengan waktu dulu. Tapi untuk masalah estetika, desain dan kualitas Steve tetap menjadi sosok yang tanpa kompromi.
Kiprah Steve yang revolusioner adalah iPod dan iTunes. Walaupun bukan mesin pemutar musik .mp3 yang pertama, konsep dan desain yang disajikan Apple cukup revolusioner. Apple membuat “ekosistem” baru dengan PC Mac sebagai pusat orbital dan perangkat lainnya sebagai satelit.
Jadilah pemutar musik iPod, smartphone iPhone, laptop Mac Book, tablet iPad menjadi produk-produk unggul. Apple dan Steve melakukan eksplorasi membangun pangsa pasar baru. Padahal di sisi lain perusahaan-perusahaan sekelas Apple, seperti Dell, HP, IBM masih bersaing ketat dalam pasar pc yang sudah penuh sesak.
Steve Jobs bukan seorang software engineer ataupun computer scientist. Tapi tidak memiliki pendidikan akademis yang tinggi, tidak menghalangi Steve untuk berkiprah dalam industri teknologi tinggi yang biasanya digerakkan orang-orang jenius. Visi serta hasrat yang serius akan produk berkualitas dari Steve, dibarengi energi kreatif dan inovasi yang tidak ada padamnya, menjadi “bahan bakar” Apple untuk tetap menghasilkan produk berkualitas tinggi. Sejak awal mendirikan Apple serta selama karir nya di NeXt, Pixar dan kembali ke Apple, semangat untuk membuat produk-produk terbaik ataupun pengalaman pengguna yang terapik selalu jadi dasar obsesi Steve. Walaupun terkadang tidak selalu menuai keberhasilan, DNA Apple yang selalu memberikan produk yang terbaik menjadikan Apple memiliki positioning sebagai perusahaan teknologi yang cool, sehingga para pengguna produknya merasa kecipratan DNA cool nya Apple.
Sosok Steve Jobs yang sudah wafat memberikan kesan bagi banyak orang, melalui legacy nya berupa produk-produk teknologi digital serta passion nya akan produk yang berkualitas, pengalaman konsumen yang lebih baik.
DOWNLOAD LINK :
INDOWEBSTER
ekin74- INFOMART TEAM
- Jumlah posting : 457
Point : 10536
Reputation : 364
Join date : 14.01.12
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik